News Update :
Hot News »
Bagikan kepada teman!

Ini Alasan Kenapa Perusahaan Jepang "KEPICUT" dengan Lulusan Indonesia

Penulis : Unknown on Monday, July 7, 2014 | 3:42 PM

Monday, July 7, 2014

Kantor Karier (Career Office) Ritsumeikan Asia Pacific University (APU) di Beppu, Jepang, menempatkan para pelajar Indonesia sebagai pelajar paling diincar perusahaan-perusahaan multinasional Jepang. Kemampuan bahasa Jepang dan Inggris para pelajar Indonesia dinilai sangat baik, sebaik kemampuan studi di bidang masing-masing. (Baca: Hebat... Pelajar Indonesia Paling Diincar Perusahaan Jepang!).

Berdasarkan data Career Office Ritsumeikan Asia Pacific University (APU), Jepang, tahun 2013, menunjukkan bahwa job placement rate untuk anak-anak Indonesia pada 2012 mencapai angka 100 persen, sementara pada 2013 lalu turun sedikit hanya 96,7 persen. Pada 2013, sebanyak 73 persen dari total pelajar asal Indonesia di APU pun tercatat paling aktif mencari pekerjaan.

"Jadi, persentase anak Indonesia yang mendapatkan pekerjaan di Jepang itu 65 persen, yang bekerja di Indonesia 17 persen, sedangkan sisanya yang 17,5 persen itu di negara lain atau melanjutkan studi ke jenjang lebih tinggi," kata Masako Posselius, Manager Career Office Ritsumeikan APU, di kantornya di Kampus APU, akhir Juni lalu.

Masih berdasarkan data Career Office APU, pada 2013 lalu, tercatat sebanyak 355 perusahaan Jepang mendatangi APU untuk menggelar rekrutmen tenaga kerja bagi mereka yang baru lulus. Kunjungan dan rekrutmen yang disebut dengan "On Campus Recruiting" itu kerap dijadikan kesempatan bagi para mahasiswa Ritsumeikan APU, khususnya mahasiswa tingkat III dan IV, untuk mulai merancang job hunting.

"Karena pada saat itu para mahasiswa hanya mulai fokus pada akhir masa studinya dan serius dengan aktivitas riset mereka untuk menyelesaikan studi. Sejauh ini, para alumnus dan perusahaan selalu puas dengan capaian anak-anak Indonesia yang mereka rekrut," kata Masako.

Menanggapi hal itu, alumnus Ritsumeikan APU, Ahmad Hadi Royani atau Royan, mengakui bahwa pengalaman berkomunikasi dengan mahasiswa dari berbagai negara di "kampus internasional" Ritsumeikan APU merupakan pengalaman sangat berharga. Dia sepakat bahwa karena bergaul itulah dia menjadi orang yang sangat percaya diri ketika masuk ke dunia kerja di Jepang.

"Pertama dari kemampuan bahasanya, orang Indonesia itu lebih unggul. Kedua, sebagai orang Indonesia, saya dianggap bisa masuk ke budaya orang-orang Jepang itu. Ketiga, kemampuan berkomunikasi orang-orang Indonesia sangat baik, mungkin bisa dibilang sangat luwes. Kita dianggap lebih mengerti perbedaan," ujar Royan, Sales dan Marketing Consultant di Michael Page International Japan, di Tokyo.  

M Latief/KOMPAS.comBerdasarkan data Career Office Ritsumeikan Asia Pacific University (APU), Jepang, tahun 2013, job placement rate untuk anak-anak Indonesia pada 2012 mencapai angka 100 persen, sementara pada 2013 lalu turun sedikit hanya 96,7 persen.
Royan mengakui, semasa kuliah, pencapaian prestasi akademiknya terbilang biasa saja. Namun, dia termasuk anak yang aktif berorganisasi, menjadi volunter untuk bermacam kegiatan kampus, dan kerja sambilan. Dari situlah keluwesan bergaul, kemampuan berkomunikasi, dan kefasihan berbahasa terasah secara alami. (Baca: Saatnya... Kampus Jadi Ajang "Trial and Error" Bergaul di Dunia Internasional!).

"Secara langsung kita memang tidak dididik menjadi seperti itu karena semuanya berjalan alami ketika menuntut ilmu dan bergiat di kampus. Lingkungan kampus membuat kita seperti itu. Jadi, kalau ke sini cuma belajar, enggak akan dapat apa-apa," ujar Royan.

Track yang benar

Berdasarkan survei Carrier Office Ritsumeikan APU pada 2013 lalu, spesifikasi kebutuhan sumber daya manusia yang diinginkan perusahaan-perusahaan internasional Jepang tidak hanya menitikberatkan pada kemampuan teknis (skill) dan potensi akademik. Lebih dari itu, beberapa variabel non-teknis (non-skill) sangat mereka butuhkan dari para sarjana lulusan perguruan tinggi (Sekali Lagi... Jangan Lupakan "Non-Skill"!).

"Kepemimpinan, kemampuan menemukan masalah, kemampuan mengeksekusi rencana, memberi inspirasi orang di sekitarnya, suka belajar dan memperbaiki diri, serta punya semangat kerja sama yang tinggi. Kriteria itulah yang utama," kata Dahlan Nariman, Vice Dean of Admission-Associate Professor Ritsumeikan Asia Pacific University (APU).

"Untuk akademik rata-rata GPA atau IPK anak Indonesia itu 3,00. Sementara itu, yang dianggap paling menonjol dari anak-anak Indonesia itu khususnya dari sisi non-akademik. Para mahasiswa Indonesia dinilai paling kreatif untuk urusan non-akademik dan selalu unggul dibanding anak lain," kata Dahlan.

Melihat kenyataan itu, Director Ritsumeikan Tokyo Office, Shiota Kuninari, mengaku sebelumnya tidak pernah terbayangkan bahwa lulusan Indonesia di APU akan seperti saat ini. Pada masa awal berdiri tahun 2000, banyak orang memandang sebelah mata pada APU dengan konsepnya yang dikenal dengan "konsep 50". Kini, ketika industri Jepang maju dan sangat membutuhkan SDM asing, salah satunya dari Indonesia, ia merasa APU sudah berada di trackyang benar. 

"Saya yakin bahwa APU sudah dijadikan model untuk internasionalisasi pendidikan tinggi di Jepang sehingga pemerintah pun kini mendukung banyak perguruan tinggi di sini untuk go international. Jepang agak terlambat dari segi persaingan global di bidang pendidikan, saya akui itu," ujar Shiota.
 
Ucapan jujur Shiota itu ternyata diperkuat oleh pernyataan alumnus Ritsumeikan APU lainnya, Taufan Hadi Pandusegoro. Semasa kuliah, Taufan mengaku dirinya tergolong mahasiswa "tukang main". Istilah "tukang main" adalah mahasiswa yang rajin berorganisasi atau melakukan bermacam kegiatan kampus dan biasa saja dalam prestasi akademik.

"Orang Jepang mengakui bahwa anak-anak Indonesia itu sosok yang rajin, stigma itulah yang sering muncul. Padahal, sejak kuliah kita memang sudah terbiasa bekerja, punya inisiatif ketika ada sebuah masalah di keorganisasian. Jadi, kita memang sudah terbiasa, dan ketika masuk ke dunia kerja, itu bukan masalah lagi," kata Taufan, Production Planner di Fujitsu Ltd di Kawasaki, Jepang.

M Latief/KOMPAS.comIstilah tukang main adalah mahasiswa yang rajin berorganisasi atau melakukan bermacam kegiatan kampus dan biasa saja dalam prestasi akademiknya.
Taufan menuturkan bahwa sebetulnya banyak perusahaan di Jepang yang secara budaya perusahaan belum terhitung sebagai perusahaan global. Bisa dikatakan, perusahaan-perusahaan itu masih dalam tingkat menuju global, meskipun termasuk perusahaan berskala besar.

"Orang Jepang itu kalau mau melakukan sesuatu yang baru sangat lama berpikirnya, itu karakter mereka. Itulah sebabnya, banyak perusahaan Jepang memilih merekrut lulusan asing atau mahasiswa internasional seperti anak Indonesia untuk bekerja di perusahaan mereka, ketimbang lulusan Jepang. Kita diharapkan bisa mengubah budaya kerja di perusahaan mereka. Jadi, banyak kesempatan terbuka luas untuk anak-anak Indonesia yang ingin berkarya," kata Taufan.

http://edukasi.kompas.com/read/2014/07/05/15315571/Tahu.Kenapa.Perusahaan.Jepang.Kepincut.dengan.Lulusan.Indonesia.
comments | | Read More...

Ada Planet Godzilla di Alam Semesta

Ada kelas baru planet di alam semesta yang disebut "Mega-Bumi". 

Planet yang masuk dalam kelas itu merupakan planet batuan seperti Bumi, tetapi memiliki ukuran yang jauh lebih besar, lebih besar dari kelas planet "Bumi Super".

Kelas planet ini dibuat untuk menampung adanya planet batuan baru yang massanya mencapai 17 kali Bumi.

Planet baru yang ditemukan itu bernama Kepler 10c. Dunia superbesar tersebut mengorbit sebuah bintang yang jaraknya 560 tahun cahaya dari Bumi.

Penemuannya dipresentasikan pada pertemuan American Astronomical Society di Boston.

Astronom mengatakan, planet ini membuat mereka menggaruk kepala. Selama ini, para astronom beranggapan bahwa planet besar cenderung menarik banyak hidrogen sehingga akan lebih mirip Jupiter dan Neptunus.

"Cara yang tepat untuk menyebutnya adalah sesuatu yang lebih besar dari 'Bumi Super', jadi bagaimana dengan 'Bumi Mega'?" kata Dimitar Sasselov dari Harvard Smithsonian Center for Astrophysics seperti dikutip BBC, Selasa (3/6/2014).

Selain menyebut Bumi Mega, Sasselov juga menyebut planet itu sebagai "Godzilla Bumi".

Astronom menemukan Kepler 10-c dengan menggunakan teleskop Kepler. Mereka menggunakan metode transit, yakni melihat keberadaan planet dengan mengamati peredupan cahaya bintang.

Pada awalnya, dengan metode tersebut, astronom mengetahui bahwa diameter Kepler 10-c adalah 29.000 kilometer.

Langkah selanjutnya, astronom menggunakan instrumen Harps North di Telescope Nazionale Galileo di Canary Islands.

Di sana, astronom mengukur gaya tarik antar-Kepler 10-c dengan bintang induknya hingga akhirnya mengetahui massanya.

"Massanya 17, atau tepatnya, lebih dari 17 kali massa Bumi, dan dengan demikian massa jenisnya 7,5 gram per sentimeter kubik, membuatnya menyerupai massa jenis batuan di Bumi (5,5 gram per sentimeter kubik)," kata Sasselov.

Dengan massa jenis yang lebih tinggi, Sasselov mengatakan bahwa planet ini tak berarti memiliki komposisi yang berbeda dengan Bumi. Hanya, planet ini lebih mampat. Persentase air paling besar adalah 5-15 persen.

Yang menarik, usia bintang induk planet tersebut 11 miliar tahun, hanya selisih 2 miliar tahun dari alam semesta sendiri.

"Kepler 10-c mengatakan kepada kita bahwa planet batuan bisa terbentuk jauh lebih awal dari yang kita duga. Dan kalau Anda bisa membuat dunia batuan, Anda bisa memiliki kehidupan," ucap Sasselov. 
http://sains.kompas.com/read/2014/06/03/1140450/Ada.Planet.Godzilla.di.Alam.Semesta
comments | | Read More...

Gawat, Hari ini bumi akan terkena badai matahari

Penulis : Unknown on Friday, June 13, 2014 | 11:08 AM

Friday, June 13, 2014

PENGGUNA gadget terkoneksi via satelit harus ekstra waspada dalam menggunakan perangkat telekomunikasi kesayangan Anda, karena hari ini (Jumat, 12/6/2014) akan ada badai matahari yang punya potensi merusak dalam skala besar.

Dikutip dari Daily Mail (12/6), matahari telah melepaskan badai matahari dalam skala yang cukup besar sejak dua hari terakhir, dan yang paling besar diperkirakan akan menghantam bumi hari ini, Jumat (13/6/14).

Meskipun diketahui tidak terlalu berbahaya bagi manusia, tapi hempasan energi yang dipenuhi dengan gelombang magnetik yang bisa merusak satelit dan sistem telekomunikasi di seluruh dunia, khususnya di daerah kutub yang mendapat paling banyak hantaman gelombang saat badai matahari tiba.

Sebelumnya, badai matahari kelas 'X' dinyatakan telah sampai di bumi hari Selasa dan Rabu kemarin. Kedua badai itu mengakibatkan permasalahan penyiaran radio dan komunikasi pesawat terbang. Bahkan hari selasa kemarin diketahui ada 2 badai matahari sekaligus yang menerpa bumi.

Bumi sebenarnya mampu menyerap badai matahari, terutama partikel-partikel berbahaya seperti sinar X dan ultraviolet. Akan tetapi yang akan menghantam bumi pada hari ini adalah sebuah ledakan besar dari atmosfer matahari atau yang lebih dikenal dengan nama Corona Mass Ejection (CME).

CME bisa memberikan dampak besar karena mengeluarkan gelombang elektrik dalam jumlah besar selain sinar X, ultraviolet, dan gelombang magnetik. Akibatnya pun tak main-main, gelombang tersebut mampu mematikan pembangkit listrik hingga membakar dan memutuskan kabel listrik.

Badan pengamat kelautan dan atmosfer milik pemerintah Amerika Serikat (NOAA) menyatakan jika ledakan matahari hari ini kemungkinan tidak akan memberikan dampak yang ekstrem pada bumi. Tapi perlu diketahui jika satelit-satelit yang mengorbit di bumi yang akan terkena dampaknya.

Warga dunia pun diimbau untuk bersiap-siap akan kemungkinan terburuk. Mengingat kejadian ini sebelumnya hanya terjadi pada tahun 1859 saat koneksi internet dan telekomunikasi lain belum berkembang. Oleh karena itu, ada kemungkinan dampaknya akan cukup mengkhawatirkan, seperti terganggunya jaringan telepon dan internet.

Meskipun perangkat elektronik macam telepon dan komputer tak akan sampai terpengaruh, tapi apa yang akan terjadi bila justru koneksi internet yang padam?

Sumber : http://m.goriau.com/riau-tekno/gawat-hari-ini-bumi-akan-diterjang-badai-matahari.html

comments | | Read More...

Sebuah larangan yang memiliki makna baik

Penulis : Unknown on Thursday, June 12, 2014 | 11:49 AM

Thursday, June 12, 2014

Dapat anda lihat pada gambar yang terlampir, sebuah gambar yang di dalamnya terdapat pemandangan bangunan, pemandangan rumput yang berwarna hijau. Akan tetapi yang perlu diperhatikan adalah sebuah papan nama yang berwarna biru yang bertuliskan dilarang berjalan diatas rumput.

Maksud dari larangan tersebut adalah bukan berarti kita memang tidak harus memijak rumput. Cuman disarankan tidak memijak karena demi menjaga lingkungan agar rumput bersih dan terlihat lebih hijau. Gambar ini diambil di politeknik caltex riau.

comments | | Read More...

Foto Laptop TOSHIBA Yang Sedang Update

Berikut ini adalah foto-foto laptop toshiba yang sedang proses update

comments | | Read More...

Inilah Masa Keemasan Sumatera Barat

Penulis : Unknown on Wednesday, June 4, 2014 | 9:31 AM

Wednesday, June 4, 2014

Pesisir Selatan Sumatera Barat menyimpan cerita kejayaan Sumatera Barat di masa lampau. Ketika posisi strategis dan kekayaaan alamnya menjadi incaran bangsa Eropa. Explore Indonesia mengunjungi sejumlah daerah di Pesisir Selatan yang menjadi pengingat bahwa Sumatera Barat adalah negeri nan padang nan gadang. Negeri yang Terang dan Besar.

Kota Tua

Bermula dari Kota Tua di Padang, yang sekarang menjadi Ibu Kota Propinsi Sumatera Barat. Di awal abad 18, Kota Tua adalah kota yang sangat hidup. Menjadi nadi bagi jantung kehidupan masyarakat di wilayah tersebut. Kota ini adalah pusat perdagangan, pusat pemerintahan, pusat hiburan, dan yang terpenting pusat perputaran uang.

Yang menjadi bukti kejayaan Kota Tua di masa lampau adalah  bangunan-bangunan kokoh yang berdiri di wilayah Kota Tua. Misalnya Gedung Nederlandche Handel Maatschappj atau NHM yang merupakan perusahaan Belanda yang menggantikan VOC atau Verenigde Oost Indische Compagnie yaitu persekutuan dagang asal Belanda yang memiliki monopoli atas aktivitas perdagangan di Asia.

Ada pula Escomto, yang sekarang menjadi gedung sebuah bank plat merah. Kemudian Gedung Padangsche Spaarbank yang dibangun tahun 1908, juga sempat beralih fungsi sebagai Hotel Batang Arau. Kini bangunan tersebut menjadi bangunan kosong terbengkalai. Sebagian lagi, digunakan sebagai gudang-gudang penyimpanan barang yang akan diangkut ke melalui Pelabuhan rakyat Sungai Batang Arau.


ARSIP KOMPAS TV Nelayan Sungai Pinang di Sumbar menarik tali pukat. Pukat ditarik minimal oleh lima belas orang terbagi atas dua sisi tali penarik.
Menurut Dosen Arsitektur Universitas Bung Hatta, Eko Alvarez Kota Tua Padang tumbuh dari kota-kota pesisir pelabuhan-pelabuhan di Pantai Barat. Namun ketika ada ekspedisi di zaman Belanda di abad ke 17, Padang dipilih sebagai kantor dagang.

“Semula Belanda tidak berani masuk ke daratan, dia hanya membuat pertahanan yang dibuat sebagai pulau di dekat Painan. Namun karena ada perjanjian Painan dengan raja-raja yang ada di Sumatera Barat mereka diizinkan untuk membuka kantor dagang itu tahun 1776,” terang Eko.

Dan, ketika mereka sudah diizinkan berdagang di Kota Padang dengan membuat sebuah fort atau benteng, di Kota Tua lah orang mulai mengatakan kuku penjajah itu mulai ada di Kota Padang.

Dosen yang meraih gelar doktoralnya dengan desertasi kawasan Kota Tua Padang ini menguraikan ada tiga pengaruh budaya di Kota Tua. Pertama, kelompok Pecinan. Bangunan mereka mendominasi wilayah pinggiran sungai. Kelompok kedua adalah kaum pribumi yang disebut Pasa Gadang. Ketiga, kolonial Belanda dengan atap  tinggi berfondasi kokoh serta dinding yang tegap.

“Tiga kelompok inilah yang memainkan peran sehingga Padang ini berkembang, sehingga pada akhir abad ke-19, Padang merupakan suatu metropolitan yang ada di  pesisir Sumatera Barat,” jelas Eko.

Teluk Bayur

Kota Tua berada tepat di pinggir Sungai Batang Arau. Sungai tersebut menjadi sarana transportasi air kapal-kapal dagang antar pulau. Namun, bagi Belanda, itu tidaklah cukup. Diperlukan pelabuhan dengan kapasitas lebih besar dengan akses langsung ke lautan lepas. Karenanya sejak tahun 1888, Pemerintah Belanda membangun Pelabuhan Teluk Bayur. Di awal pembangunan, pemerintah Belanda menamakan Teluk Bayur dengan Emma Waven. Nama seorang Ratu Belanda  pada masa itu.

ARSIP KOMPAS TV Pelabuhan Teluk Bayur di Sumbar.
Hingga kini, Padang dan Teluk Bayur saling menopang  untuk kemajuan Propinsi Sumatera Barat. Dan kini, Sebagai  pelabuhan internasional, apasitas teluk bayur kian diperbesar. Dilengkapi dengan peralatan modern, pelabuhan samudera ini yang mampu menangani berbagai jenis barang,  antara lain batu bara, minyak kelapa sawit, dan semen. Termasuk terminal petikemas untuk hasil bumi seperti kayu manis, teh, moulding furniture serta karet yang menjadi komoditas unggulan ekspor ke Amerika Serikat, Eropa, Asia, Australia dan Afrika.

Teluk Bayur sekarang adalah pelabuhan terbesar di Pulau Sumatera, bahkan bisa disebut sebagai The Giant Port. Teluk Bayur terus berbenah, membangun banyak infrastruktur inflastruktur baru untuk menunjangnya sebagai pelabuhan berstandar internasional pada tahun 2015.

Sungai Pinang

Nagari Sungai Pinang berada 79 kilometer dari Painan, ibu kota Kabupaten Pesisir Selatan Provinsi Sumatera Barat. Di kampung sederhana dan tenang ini, pukat ikan merupakan mata pencaharian utama untuk membiayai kehidupan mereka sehari-hari. Bahkan mereka membiayai pembangunan kampung dari hasil menangkap ikan tersebut.

Pukat adalah cara tradisional menangkap ikan. Awalnya, satu ujung tali pukat diikat di daratan. Lalu kapal berlayar ke tengah laut menebar pukat, membentuk setengah lingkaran. Lalu ujung pukat yang ada di kapal dibawa ke laut. Setelah dua ujung ada di darat pukat ditarik secara bersamaan.

ARSIP KOMPAS TV Anggota Langkisau Paralayang Club dari Bukit Langkisau menuju pendaratan di Pantai Salido, Sumatera Barat.
Hasil pukat tentu saja beragam setiap harinya. Rusman, orang yang dituakan di Sungai Pinang, mengatakan hasil pukat bisa bernilai Rp 10 juta yang jika dibagikan ke dua puluh penarik pukat mencapai Rp 500 ribu. “Tapi seringkali mendapatkan hasil untuk lima ribu rupiah per orang saja tidak dapat, kami syukuri,” kata Rusman.

Tim Explore Indonesia bisa melihat bangunan sederhana sebagai balai pertemuan, dan bangunan masjid.

Tambang Emas Salido

Host Explore Indonesia, Dayu Hatmanti mengikuti Pak Paraf bekerja, seorang penambang emas dari Desa Tambang Nagari Salido, Kota Painan,  Kabupaten Pesisir Selatan. Pak Paraf tidak sendiri. Dia bersama empat temannya yang lain. Membuat lubang di salah satu bagian di Bukit Salido. Mereka mengambil batu dari perut bukit tanpa perlindungan sama sekali. Hanya kayu-kayu dijadikan penopang di bibir lubang.

Batu-batu yang berurat emas kemudian dikumpulkan dalam karung. Menjelang sore, karung diangkut ke rumah mereka di lereng bukit. Hampir setiap rumah di Desa Tambang memiliki alat pengolahan emas. Paraf menceritakan cara mengolah batu-batu tersebut menjadi emas. Yakni dengan mengamplas batu yang berurat emas dan memisahkannya dengan air raksa. Kemudian melewati proses pemasakan seperti direbus dan dibakar. “Bisa satu sampai dua gram hasilanya. Dikumpulkan dulu baru dibawa ke Padang untuk dijual,” katanya.

ARSIP KOMPAS TV Host Explore Indonesia, Dayu Hatmanti berbincang-bincang di Tambang Salido di mulut lubang tambang emas rakyat, Sumatera Barat.
Aktivitas penambangan konvensional ini berlangsung hingga sekarang. Sebagai sumber mata pencaharian dan penopang hidup masyarakat di Desa Tambang.

Wisata Air dan Udara

Mana yang anda suka? Hopping island atau terbang melayang dengan paralayang. Penyuka suasana pantai, lengkap dengan biru langit, biru air dan pasir putih, silakan mampir ke Kawasan Wisata Mandeh. Disebut sebagai kawasan wisata karena salah satu kampung yang terkenal di kawasan ini adalah kampung Mandeh. Terletak di Teluk Carocok Tarusan, teluk ini  memiliki lanskap yang menawan, airnya tenang dan pantainya landau.

Gugusan pulau yang tersebar kian mempercantik kawasan teluk. Pulau-pulau kecil itu diantaranya Pulau Traju, Pulau Setan Besar, Pulau Saronjong Besar dan Pulau Saronjong Kecil. Dan saat ini yang menjadi primadona adalah Pulau Cubadak. Pulau dengan sistem  ecoresort ini dikelola oleh warganegara Italia. Paduan ketenangan dan keindahan menjadikan pulau ini magnit pesisir selatan Sumatera Barat.

Sementara untuk penyuka olahraga pemacu adrenalin seperti paralayang, silakan mampir ke Bukit Langkisau. Terletak di Nagari Salido, bukit dengan ketinggian 400 meter di atas permukaan laut ini masuk dalam wilayah Kota Painan, Ibu Kota Kabupaten Pesisir Selatan, Provinsi Sumatera Barat.

ARSIP KOMPAS TV Dayu menyelam di Teluk Mandeh, Kabupaten Pesisir Selatan, Provinsi Sumatera Barat.
Jika Bukit Langkisau menjadi titik start Paralayang, maka titik mendaratnya adalah Pantai Salido yang berpasir putih keemasan.
Bukit yang menjadi  sunset point favorit bagi para wisatawan ini juga merupakan tempat berlatih para  anggota Langkisau Paralayang berlatih.

Keseruan Explore Indonesia menyusuri sisa-sisa kejayaan Pesisir Selatan Sumatera Barat, bisa Anda saksikan di Explore Indonesia, Rabu, 4 Juni 2014, pukul 20.00 WIB.
comments | | Read More...

Ini Cara Mencegah "Kematian" Windows XP

Penulis : Unknown on Monday, June 2, 2014 | 11:45 AM

Monday, June 2, 2014

KOMPAS.com - Dukungan Microsoft terhadap sistem operasi Windows XP memang sudah dihentikan pada 8 April lalu. Namun, ada satu cara untuk mengakali agar sistem operasi tersebut masih bisa mendapatkan update security, yaitu dengan mengedit registry.
Walau Windows XP versi konsumer secara resmi dukungannya telah dihentikan, namun masih banyak sistem yang dipakai oleh industri retail, seperti di kiosk, atau mesin-mesin kasir. Sistem itu disebut dengan Windows Embedded Industry yang berbasis Windows XP SP3.
Dengan mengedit registry, pengguna biasa bisa mendapatkan update sistem yang sebenarnya ditujukan untuk versi Windows Embedded Industry tersebut. Update tersebut menurut Digital Trends (29/5/2014) kurang lebih sama saja untuk pengguna OS XP versi umum.
Dengan metode tersebut, maka pengguna XP versi umum akan tetap mendapatkan dukungan update keamanan setidaknya hingga lima tahun ke depan, atau 9 April 2019. Terdapat juga update untuk varian Windows XP 32-bit dan 64-bit.
Namun, perlu diingat bahwa dengan mengutak-atik registry, tentunya juga memiliki risiko, seperti rawan terhadap malware di internet atau serangan siber lain.
Untuk mendapatkan panduan bagaimana cara mengedit registry tersebut, Anda bisa melihatnya dengan mengunjungi tautan berikut ini.
Microsoft belum mengeluarkan pernyataan resminya, apakah akan menutup cara mengakali registry tersebut atau tidak.
comments | | Read More...

Blogger news

Blogger templates

ping fast  my blog, website, or RSS feed for Free
 
Company Info | Contact Us | Privacy policy | Term of use | Widget | Advertise with Us | Site map
Copyright © 2011. Marda Mind . All Rights Reserved.
Design Template by panjz-online | Support by creating website | Powered by Blogger